Jumat, 10 Juni 2011

Inilah Cara mencegah Penularan E. Coli


  Wabah bakteri E.coli yang terjadi di sejumlah negara Eropa    telah menginfeksi sekitar 1.836 orang.

Dalam dua hari terakhir, sekitar 200 kasus baru terjadi di Jerman, dengan jumlah penderita terbesar.

Mengomentari mengenai wabah E.coli, dr Ari Fahrial Syam dari divisi Gasteroenterologi RSCM mengatakan usus bisa terinfeksi oleh virus, bakteri, jamur atau parasit lain. Salah penyebab infeksi bakteri adalah oleh kuman E coli.

Kuman E. coli merupakan kuman yang sering mencemari makanan dan minuman. Air yang keruh biasanya disebabkan oleh karena tingginya kadar bakteri tersebut.

“Jika kita mengonsumsi makanan yang tercemar tersebut dan kebetulan daya tahan tubuh tidak baik,  kita dapat terinfeksi oleh bakteri tersebut,” kata dr Ari dalam penjelasannya di milis Wartawan Kesehatan, Sabtu (4/6).

Menurut dr Ari, apa yang terjadi saat ini di Eropa adalah tercemarnya sayur mayur oleh E. coli strain baru dimana toksin dari bakteri tersebut menyebabkan banyak orang terinfeksi, bahkan menyebabkan kematian.

“Toksin E. coli menyebabkan kerusakan ginjal mendadak dan tidak umum terjadi pada infeksi bakteri E. coli sebelumnya,” kata dia.

Guna mencegah wabah E. coli menyebar hingga ke Indonesia, dr Ari menyarankan pemerintah  mewaspadai para penumpang yang baru datang dari Eropa yang kemungkinan tertular oleh bakteri ini.

“Selanjutnya budaya hidup sehat selalu diterapkan dalam kehidupan sehari. Selalu konsumsi makanan dan minuman yang bersih. Memasak makanan dengan sebaik-baiknya dan tidak mengonsumsi makanan yang sudah tidak segar atau dicurigai sudah rusak atau kadaluarsa. Membersihkah sayur mayur dengan sebaik-baiknya jika ingin dikonsumsi secara mentah untuk mencegah penularan E. coli,” tegasnya.

Sejauh ini infeksi bakteri telah menewaskan 17 orang di Jerman dan satu orang di Swedia.

Para ahli di Jerman mengatakan telah dapat mengetahui galur E.coli yang baru, yang merupakan turunan dari bahan yang mengandung racun bagi manusia.

Untuk mencegah penyebaran, penduduk Jerman diminta untuk tidak mengonsumsi sayuran mentah.