Jumat, 10 Juni 2011

Dampak Serius Bakteri E. Coli tak Cuma Diare Lho

Bakteri Escherichia coli (E. Coli) lebih sering diketahui menyebabkan masalah pencernaan seperti diare. Padahal, efek lain dari kontaminasi bakteri E. coli ini lebih dari sekadar diare.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam British Medical Journal menyebutkan mereka yang mengonsumsi air yang terkontaminasi E. coli mengalami peningkatan risiko tekanan darah tinggi, masalah ginjal dan penyakit jantung di kemudian hari.

Tim peneliti dari Lawson Health Research Institute dan The University of Western Ontario dalam studinya mengamati risiko tekanan darah tinggi, gangguan ginjal dan penyakit jantung yang terjadi pada 8 tahun kemudian sejak menderita gastroenteritis (masalah pencernaan) setelah minum air yang terkontaminasi bakteri E. coli.

Tim menggunakan data dari Walkerton Health Study, yang merupakan studi pertama yang mengevaluasi kesehatan jangka panjang setelah wabah gastroenteritis di Amerika Serikat pada Mei 2000. Peserta disurvei setiap tahun, menjalani pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk mengevaluasi kesehatan jangka panjang.

Sekitar 54 persen dari peserta mengalami gastroenteritis akut dan beberapa dari mereka butuh perawatan medis. Dari situ diketahui bahwa peserta studi yang mengalami gastroenteritis akut memiliki risiko 1,3 kali lebih besar untuk mengalami hipertensi, 3,4 kali lebih mungkin untuk mengembangkan kerusakan ginjal dan 2,1 kali lebih besar untuk mengalami penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung atau stroke.

"Temuan kami menekankan perlunya dilakukan studi lanjutan terhadap kasus-kasus keracunan makanan atau air yang disebabkan oleh E. coli 0157: H7 untuk mencegah atau mengurangi cedera vaskular progresif," kata Dr. William Clark, seorang peneliti dari Lawson, seperti dikutip Health24.

Dr. Clark, yang juga ahli nephrologi di London Health Sciences Centre, mengatakan bahwa penting bagi masyarakat untuk memastikan makanan dan air yang mereka konsumsi bebas dari infeksi E.coli.