Senin, 20 Juni 2011

Pencegahan Infeksi E-Coli

mencegah lebih baik daripada mengobati, pepatah tersebut memang sangat efektif, terutama saat ini di Eropa sedang gencar-gencarnya penanganan masalah wabah kuman E-Coli jenis EHEC (Entero Hemorrhagic Escherichia Coli). Adapun EHEC ini yang dapat menyebabkan penyakit diare berdarah hingga kematian yang disebabkan oleh HUS (Hemorrhagic Uremic Syndrome) yang menyerang ginjal dan menyebabkan gagal ginjal akut.

Prof. Dr. Tjandra Yogi Aditama, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), menyatakan bahwa untuk mencegah penyebaran kuman E-Coli ini adalah dengan menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat). Adapun pernyataan yang disampaikan oleh beliau adalah sebagai berikut:
1. Membiasakan cuci tangan setelah buang air besar atau kecil sebelum menyentuh makanan atau minuman.
2. Mencuci buah dan sayur sampai benar-benar bersih, terutama buah dan sayur yang dikonsumsi secara segar atau mentah

sayur-ts-dlm.jpg

WHO pun juga menghibau para warga di Eropa untuk mencegah penyebaran E-Coli dan HUS dengan langkah-langkah di bawah ini:
1. Selalu mencuci tangan dengan sabun setelah dari toilet dan makan atau minum
2. Pengamatan riwayat diare berdarah setelah perjalanan dari Jerman utara

Selain itu WHO juga memberikan 5 pesan kunci yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menjaga kebersihan bahan makanan
2. Memisahkan bahan makanan mentah dan matang
3. Memasak makanan sampai benar-benar matang
4. Menyimpan makanan pada suhu yang aman
5. Mencuci bahan makanan dengan air bersih

Infeksi E-Coli pun di Indonesia cukup sering ditemui, namun diantaranya adalah jenis ETEC (Entero Toxigenic Escherichia Coli) yang menyebabkan diare cair yang sifatnya akut. Namun, bukan berarti himbauan untuk PHBS tidak perlu, tetap perlu karena kita tidak pernah tahu kapan yang terjadi di Eropa sana bisa terjadi juga disini, hanya dengan PHBS lah yang terbaik untuk mencegah terjadinya infeksi oleh E-Coli.