Selasa, 21 Juni 2011

Mitos dan Fakta Tentang Stroke

Stroke adalah penyebab utama kematian dan kececatan utama. Stroke adalah gangguan fungsi saraf (kelumpuhan anggota badan, gangguan bicara, kehilangan kesadaran) yang terjadi akibat gangguan peredaran darah otak tiba-tibaData dari Organisasi dunia stroke (Organisasi Dunia Stroke) meyatakan bahwa kejadian stroke meningkat tajam di negara berkembang. Penelitian menunjukkan juga bahwa angka kematian dan cacat juga lebih tinggi di negara berkembang. Tingginya insiden stroke baru dan cacat di negara berkembang (seperti Indonesia) tidak dapat dipisahkan dari perkembangan mitos yang salah dalam hal ini masayrakat stroke.Berikut tentang adalah mitos yang sering ditemui di masyarakat:
1. Stroke terjadi hanya pada usia lanjut
Fakta: stroke bisa menyerang segala usia. Insiden paling sering stroke pada usia diatas 50 tahun, namun stroke bisa menyerang segala usia. Insiden stroke pada anak-anak umumnya disebabkan oleh kelainan komponen darah dan pembuluh darah bawaan, dan tidak berhubungan dengan gaya hidup (kadar kolesterol darah tinggi, obesitas, dan merokok) seperti pada populasi orang dewasa.
2. Stroke lebih umum pada laki-laki
Fakta: stroke mempengaruhi perempuan dan laki-laki dengan proporsi yang sama. Sebuah studi epidemiologi skala besar oleh Seshadri (2007) bahkan mengungkapkan bahwa stroke lebih sering terjadi pada wanita. Insiden stroke adalah 1 dalam setiap 5 wanita dan 1 dari setiap orang. Insiden stroke meningkat lebih dari 2 kali lipat pada wanita yang memiliki tekanan darah> 140/90 mmHg. Insiden stroke pada wanita meningkat tajam pasca-menopause usia. Hal ini terkait dengan hilangnya efek protektif vaskular oleh hormon estrogen.
3. Stroke dapat terjadi hanya pada hipertensi pencderita
Fakta: faktor risiko untuk stroke multifaktorial. Faktor risiko stroke yang O untuk dapat diubah adalah usia tua, jenis kelamin, ras, dan riwayat keluarga stroke. Ada juga faktor risiko stroke yang dapat dikendalikan adalah: kadar hipertensi, diabetes, merokok, dan tinggi kolesterol. Satu dapat memiliki tekanan darah normal, tetapi memiliki faktor risiko lain stroke (diabetes, merokok, dan riwayat keluarga stroke). Dalam kasus seperti stroke masih dapat terjadi. Hipertensi merupakan faktor risiko utama untuk stroke, tetapi bukan faktor risiko hanya untuk stroke.
4. Stroke tidak dapat dicegah
Fakta: stroke dapat dicegah. Pencegahan stroke dimulai dengan mengetahui faktor risiko stroke. Pengendalian faktor risiko utama stroke adalah untuk menurunkan tekanan darah, berhenti merokok, menormalkan kadar kolesterol darah, dan menurunkan berat badan berlebih. Perubahan gaya hidup dengan lebih banyak buah dan sayuran, menghindari merokok, berolahraga, dan mengurangi stree sangat dianjurkan. Dalam kasus tertentu juga intervensi diperlukan obat untuk mencapai tekanan darah dan kolesterol darah normal.
5. Stroke tidak dapat diobati
Fakta: stroke dapat diobati. Pengobatan yang optimal dari stroke adalah berpacu dengan waktu. Semakin cepat mendapatkan bantuan yang memadai, semakin besar kemungkinan terhindar dari kematian dan cacat akibat stroke. Masalah yang timbul adalah gejala yang kurang akrab stroke. Batas waktu untuk pengobatan stroke yang optimal adalah 3 sampai 4,5 jam setelah serangan itu. Stroke harus dicurigai pada kasus gangguan fungsi saraf (kelumpuhan, kesulitasn bicaa, wajah Perot, dan kehilangan kesadaran) yang terjadi tiba-tiba. Optimal stroke pengobatan ini disesuaikan dengan jenis patologi stroke (penyumbatan stroke atau stroke pendarahan), maka pasien stroke harus dirawat di rumah sakit dengan fasilitas pencitraan (imaging) yang memadai (setidaknya CT scan kepala). Rumah sakit yang memadai harus memberikan pelayanan stroke 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Pasien stroke harus dirawat di unit stroke adalah bidang multidisiplin tenaga kesehatan terlatih penelitian menunjukkan bahwa pasien stroke dirawat di unit stroke kematian dan tingkat kecacatan kurang.
6. Stroke adalah akhir dari segalanya
Fakta: stroke bukanlah akhir dari segalanya. Tingkat kematian dari stroke bervariasi antara 20% -30%. Ini berarti bahwa akan ada 70% dari korban stroke. Korban stroke dikenal sebagai "penderita stroke." Para penderita stroke memiliki berbagai derajat kecacatan, dari ringan sampai parah. Penanganan kecacatan membutuhkan langkah-langkah rehabilitasi yang baik. Studi ini menunjukkan keberadaan konsep neuroplastisitas yang memungkinkan perbaikan fungsi saraf hingga 6 bulan pasca stroke. 6 bulan apa yang harus dikejar untuk mencapai pemulihan yang optimal. Para penderita stroke juga harus terus meningkatkan gaya hidup dan minum obat secara teratur untuk mencegah kembali stroke.
Setiap 29 Oktober diperingati sebagai hari stroke diseluruh dunia. Hari adalah hari di seluruh dunia stroke dengan pesan setiap hari "stroke dapat dicegah, stroke dapat diobati". Tema hari stroke di seluruh dunia pada tahun 2010 adalah "1 dari 6, bertindak sekarang". Angka 1 dalam 6 dimaksudkan sebagai peringatan bahwa 1 dari 6 orang di seluruh dunia akan mengalami stroke selama hidupnya, namun stroke dapat dicegah dan diobati. Sebuah pemahaman yang baik tentang stroke dan faktor risiko yang akan membawa kita kepada tindakan manajemen yang efektif dan pencegahan.


Rizaldy Pinzon, dr, Kes, SpS


NUTRISI SEHAT UNTUK WANITA  DAN SIKLUS
DIET MEDITERANIA DAPAT TURUNKAN RESIKO KANKER PAYUDARA
CARA MENCEGAH INFEKSI JAMUR PADA VAGINA